Minggu, 04 Agustus 2019



Trias Politika adalah sebuah teori yang menerapkan pembagian kekuasaan pemerintahan negara menjadi tiga jenis kekuasaan, yaitu Kekuasaan Legislatif, Kekuasaan Eksekutif, serta Kekuasaan Yudikatif.  Trias Politika pertama kali dikemukakan oleh Montesquieu, seorang pemikir politik asal Prancis. Saat ini, penerapan Trias Politika dilakukan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Tiga jenis kekuasaan pada teori Trias Politica meliputi Kekuasaan (Pelaksana Undang-Undang), Kekuasaan Legislatif (Pembuat Undang-Undang), dan Kekuasaan Yudikatif atau Kekuasaan Kehakiman (Pengawas Pelaksanaan Undang-Undang).
1.      Kekuasaan Eksekutif 
Merupakan lembaga yang melaksanakan undang-undang. Kekuasaan eksekutif dipimpin oleh seorang kepala negara.
2.      Kekuasaan Legislatif 
Merupakan lembaga yang berwenang dalam membuat dan menyusun undang-undang. Kekuasaan Legislatif dipegang oleh parlemen yang menjadi perwakilan rakyat.
3.      Kekuasaan Yudikatif 
Merupakan lembaga yang memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk mengontrol seluruh lembaga negara yang menyimpang atas hukum yang berlaku pada negara tersebut.

Penerapan Trias Politika di Indonesia
Indonesia juga menerapkan prinsip Trias Politika secara implisit. Pembagian kekuasaan di Indonesia juga terbagi menjadi tiga fungsi, yakni Fungsi Eksekutif, Fungsi Legislatif, Dan Fungsi Yudikatif. Hal-hal mengenai peraturan kekuasaan telah diatur dalam UUD 1945 selaku Landasan Konstitusi Utama di negara Indonesia.
Lembaga Tinggi Negara seperti Presiden (Eksekutif), MPR, DPR, DPR (Legislatif), serta MK, MA dan KY (Yudikatif) telah diberikan kekuasaannya lewat UUD 1945. Adapun hal-hal mengenai fungsi dan ketentuan lebih lanjut mengenai lembaga-lembaga tersebut diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan, asalkan tidak bertentangan dengan UUD 1945.

Berdasarkan landasan hukum, setiap Lembaga Negara memiliki wewenang-wewenang:
a)      MPR
Wewenang MPR berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3) UUD Tahun 1945:
1)      Mengubah dan Menetapkan Undang Undang Dasar
2)      Melantik Presiden dan Wakil Presiden
3)      Memberhentikan Presiden atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar 
b)      DPR [Dewan Perwakilan Rakyat]
DPR mempunyai fungsi Legislasi Anggaran, dan Pengawasan. Diantara wewenang DPR:
1)      Membentuk UU yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama
2)      Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah pengganti UU
3)      Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta Kebijakan Pemerintah
c)      DPD [Dewan Perwakilan Rakyat]
Menurut pasal 22 D UUD 1945, DPD memiliki wewenang sebagai berikut:
1)      Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR yang berkaitan dengan Otonomi Daerah, Hubungan Pusat dan Daerah, Pembentukan, Pemekaran, serta Penggabungan Daerah
2)      Memberi pertimbangan kepada DPR atas Rancangan Undang-Undang APBN dan Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan Pajak, Pendidikan, dan Agama
d)      Presiden
Presiden memiliki wewenang sebagai berikut:
1)      Presiden sebagai Kepala Negara
2)      Presiden sebagai Kepala Pemerintahan 

e)      BPK [Badan Pemeriksa Keuangan]
BPK mempunyai wewenang yang sangat strategis, karena menyangkut aspek yang berkaitan dengan sumber dan penggunaan anggaran serata keuangan negara yaitu:
1)      Memeriksa tanggung jawab keuangan negara dan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPRD, dan DPD
2)      Memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang keuangan negara
f)       MA [Mahkamah Agung]
Sesuai dengan ketentuan Pasal 24A ayat (1), MA mempunyai wewenang:
1)      mengadili pada tingkat kasasi
2)      menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang
g)      MK [Mahkamah Konstitusi]
Mahkamah Konstitusi dengan wewenang sebagai berikut:
1)      menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
2)      memutus pembubaran partai politik
3)      memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
h)      KY [Komisi Yudisial]
Komisi Yudisial (KY) adalah lembaga negara yang bersifat mandiri  dan dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lainnnya. Dalam menjalankan tugasnya komisi yudisial melakukan pengawasan terhadap :
1)        Hakim Agung dan Mahkamah Agung
2)      Hakim pada badan peradilan disemua lingkungan peradilan yang berada dibawah mahkamah agung, seperti peradilan umum,agama, militer, dan badan peradilan lainnya.
3)      Hakim Mahkamah Konstitusi.

Permasalahan yang pernah terjadi di dalam Lembaga-Lembaga Negara
Banyak lembaga negara yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Alasan adanya (raison d’etre) sebuah institusi negara tidak bekerja seperti yang diharapkan. Persoalan ini menimpa hampir seluruh lembaga negaraLembaga hukum yang seharusnya menegakkan keadilan dan kebenaran di negara tidak berjalan. Lembaga hukum malah melakukan pembiaran atas aneka praktik korupsi yang terjadi. Masalah itu bermula dari tidak terungkapnya kasus Bank Century yang jelas-jelas di dalamnya terjadi perampokan terhadap uang negara, kasus korupsi pajak Gayus Tambunan yang di belakangnya diback up oleh pejabat tinggi negara. Lembaga Legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mestinya bekerja mewakili kepentingan rakyat dan memperjuangkan aspirasi rakyat, malah bekerja untuk kepentingan diri, kelompok dan partainya. Fenomena itu tampak dari tidak sensitif dan responsifnya anggota DPR terhadap kebutuhan dasar dan kondisi kehidupan masyarakat.

Kamis, 17 Januari 2019

Menjadi Wanita Sholehah


Wanita adalah makhluk yang paling dilindungi dalam agama Islam. Posisi wanita dalam islam sangat ditinggikan dan dimuliakan, terlebih lagi jika sang wanita selalu menunjukkan bahwa dirinya selalu berusaha menjadi orang yang sholehah. Segala keistimewaan termasuk pahala dan surga telah dijanjikan kepada wanita sholehah. Syarat unuk menjadi seorang wanita yang sholehah tidak banyakatau menyulitkan. Seorang wanita hanya perlu melakukan dua hal untuk menjadi wanita yang sholeha, yaitu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan taat kepada suaminya.

Beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu Anda dalam membentuk pribadi wanita sholeha bagi diri sendiri:

1. Menjaga Ibadahnya
Seorang wanita yang sholeha tahu tujuan hidup dalam islam adalah untuk beribadah kepada Allah, dengan begitu dia juga akan menjaga kekhusyukannya dalam beribadah terutama untuk menjalankan shalat lima waktu, berpuasa, memperdalam Al qur’an dan Hadits, dan sebagainya. Dengan menjaga ketaatan kepada Allah dengan beribadah, kadar keimanan seorang wanita akan terangkat sehingga ia mampu menjadi seorang wanita yang sholeha.

2. Menutup aurat
Aurat bagi wanita Islam adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah, telapak serta punggung dan jari tangan dan kaki. Sesuai ajaran dalam Al qur’an, wanita muslim harus menutup auratnya dengan baik dari pandangan laki – laki yang bukan muhrimnya. Dengan selalu menjaga aurat, maka laki – laki muslim juga akan mencari cara memikat hati seorang wanita  yang benar serta cara mendekati wanita muslimah dengan sukses karena mereka menghormati wanita yang sholeha.

3. Selalu bersyukur
Wanita yang sholeha akan selalu bersyukur akan apapun yang diperolehnya dalam hidup. Karena itu jika ingin merintis jalan menjadi wanita sholeha, usahakanlah untuk selalu bersyukur dalam menjalani hidup. Apapun yang terjadi dalam hidup Anda, syukuri dan nikmatilah sebagai pelajaran hidup yang diberikan Allah. Bersyuur bukan hanya pada pengalaman hidup ang menyenangkan saja. Pengalaman hidup yang kurang menyenangkan juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas diri kita, dan dapat menjadicara menghindari wanita takabur serta rata menghilangkan sifat sombong dan cara menghilangkan sifat angkuh sebagai seorang wanita.


4. Murah hati
Menjadi wanita yang murah hati dan senang bersedekah juga merupakan salah satu jalan untuk membentuk pribadi wanita Sholeha pada diri Anda. Bersikap murah hati dapat didasarkan pada rasa empati yang besar kepada orang lain yang lebih membutuhkan daripada diri kita. Jika selama ini Anda kurang bersedekah, cobalah berbagai cara menjadi wanita yang baik dan benar agar menjadi sholeha, salah satunya dengan membiasakan diri bersedekah.

     5. Menjaga diri
Selalu berusaha menjaga diri dengan baik terutama dalam pergaulan dengan lawan jenis merupakan salah satu cara untuk menjadi wanita sholeha. Menjaga diri dengan menghindari untuk berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim, dapat menjadi cara menghindari fitnah serta cara menghindari perilaku fitnah terhadap diri Anda.

6. Menjaga pandangan mata
Wanita yang sholeha selalu tahu cara menjaga pandangan mata kepada lawan jenis yang bukan muhrimnya. Usahakanlah untuk menjaga pandangan mata Anda terhadap lawan jenis, karena sebenarnya memandang lawan jenis itu dapat menimbulkan berbagai macam pikiran yang mengarah ke perbuatan zina, walaupun hanya zina secara pandangan. Dengan menjaga pandangan, Anda juga dapat mendapatkan cara menjaga hati sebelum menikah.


7. Memelihara kewajiban kepada suami
Jika Anda telah menikah, selalu usahakan untuk memelihara kewajiban Anda terhadap suami. Bentuknya bisa banyak, seperti menyiapkan makanan, pakaian suami, menaati kata – kata suami, tidak cemberut kepada suami, dan banyak lagi yang lainnya. Memelihara kewajiban kepada suami adalah cara untuk menjadi wanita yang baik.


8. Pintar bergaul
Bergaul juga bagian dari ibadah, karena itu cobalah untuk memperluas pergaulan Anda. Dengan pergaulan yang luas orang akan menerima keberadaan kita. Apabila memiliki banak kenalan, Anda dapat bergaul dengan semua orang dan turut menyebarkan nilai – nilai agama Islam dalam keseharian. Jika Anda bukan seorang yang pintar bergaul, maka lakukan cara merubah keperibadian agar menjadi orang yang mudah berbaur. Karena pergaulan juga sangat penting untuk mempelajari agama lebih dalam supaya menjadi seorang wanita sholeha.

9. Teguh pendirian
Untuk menjadi seorang wanita yang sholeha, Anda harus memiliki pendirian yang teguh dan tidak mudah terpengaruh kepada hal yang menjauhi ajaran agama. Jangan sampai ketika Anda sudah memantapkan hati untuk lebih dalam lagi mempelajari agama, namun datangnya godaan dari lingkungan lama membuat Anda mengurungkan niat tersebut.

10. Menjaga tutur kata
Seorang wanita yang sholeha akan selalu menjaga tutur kata serta perbuatannya agar tetap sesuai dengan ajaran Allah. Ingatlah untuk selalu menjaga setiap ucapan yang keluar dari mulut Anda agar tetap penuh kesantunan serta kesopanan sesuai dengan ajaran Qur’an dan Hadits. Wanita sholeha tahucara menjaga perasaan orang lain dengan tidak bergosip, menjelekkan orang lain, ataupun berkata kasar dan menyakitkan hati orang lain.

11. Menjaga kehormatan keluarga
Ketika belum menikah, seorang wanita sholeha mempunyai kewajiban untuk tahu cara menghormati . Ketika sudah menikah dan kewajiban tersebut beralih kepada suami, Anda tetap harus mengetahui apa saja kewaiban anak perempuan setelah menikah. Jika ingin menjadi seorang wanita sholeha, maka kewajiban terhadap orang tua pun tidak boleh terlupakan.
Wanita yang sholeha adalah seorang wanita yang hebat karena bisa menyeimbangkan antara ketaatannya kepada Allah dan Rasul dengan ketaatan terhadap suaminya. Konon di balik seorang pria yang sukses ada seorang wanita yang hebat. Karena itulah untuk menjadi seorang wanita yang sholeha harus mempunyai pikiran yang kuat agar bisa menjadi tiang yang menopang kehidupan bersama suami dan kehidupan beragama serta kehidupan berkeluarganya dengan kokoh.

Senin, 14 Januari 2019



Menjadi penghuni surga merupakan impian dari semua wanita muslim di dunia mengingat hanya 2 tempat yang akan menjadi tempat tinggal abadi yaitu surga dan neraka. Apabila kita meninggal dengan amal sholeh yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan dosa, maka surga adalah tempat kita. Akan tetapi jika lebih banyak amalan jahat yang dilakukan, maka Allah SWT juga akan menempatkan kita dalam neraka. Sebagai seorang wanita muslim yang memiliki sifat serta lahiriah berbeda dengan kaum pria, maka juga terdapat perbedaan dalam amalan yang dilakukan supaya bisa mendapatkan surga seperti yang sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW.
ads
Allah SWT juga sudah memberikan gambaran dalam Alquran mengenai kenikmata surga Allah. “Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah : 10-21)
Lalu terdapat hadist riwayat lainnya yang menyatakan bahwa:
Jika seorang istri mengerjakan shalat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, menaati suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya, “Masuklah ke surga.” (HR. Ahmad)
Seandainya salah seorang wanita penduduk surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita surga yang ada dikepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR.Bukhari dari Anas bin Malik RA)”
  1. Beriman Dengan Sebenar-benarnya Iman
Beriman dengan sebenar-benarnya iman yang dimaksud adalah yang sudah terdapat di dalam rukun Islam yakni beriman pada Allah, para malaikat-Nya, Kitab – Kitab-Nya, Rasul – Rasul-Nya, hari kiamat dan juga beriman pada takdir baik atau buruk.
  1. Melakukan Rukusn Islam Dengan Baik dan Benar
Ciri wanita penghuni surga selanjutnya adalah mengerjakan rukun Islam secara baik dan benar yakni bersaksi jika tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi jika Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan juga naik haji untuk yang mampu.
  1. Ikhlas Saat Ibadah
Beribadah juga harus dilakukan secara ikhlas yang dilaksanakan semata dengan niat pada Allah, tawakal pada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut pada adzab Allah, mengharap rahmat dari Allah, melakukan taubat pada Allah dan juga sabar dengan semua takdir yang diberikan Allah sekaligus bersyukur dengan semua nikmat yang sudah diberikan.
  1. Ihsan
Yang dimaksud dengan ihsan adalah melakukan ibadah pada Allah seakan sudah melihat Allah dan jika tidak bisa melihat Allah, maka ia mengetahui jika Allah sudah melihat dirinya.

  1. Belajar Alquran
Belajar Alquran yakni dengan gemar membaca Alquran serta berusaha dengan keras untuk memahami isi dari Alquran, berdzikir mengingat Allah saat sedang sendiri atau bersama dengan banyak orang dan juga berdoa semata hanya pada Allah juga menjadi salah satu ciri dari wanita penghuni surga.
  1. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Ciri selanjutnya dari wanita penghuni surga adalah dengan berbuat kebaikan sesuai dengan apa yang sudah diajarkan dalam agama Islam sekaligus menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar untuk keluarga dan juga masyarakat sekitar.
  1. Melakukan kebaikan Dengan Makhluk Sekitar
Berbuat baik dengan makhluk sekitar juga harus dilakukan di lingkungan sekitar, baik itu dengan anak yatim, tetangga, fakir miskin dan juga seluruh makhluk sekaligus berbuat baik pada hewan ternak yang dimiliki.
  1. Menyambung Tali Persaudaraan
Seorang wanita juga harus menjalin tali persaudaraan dengan orang yang sudah memutuskan, lebih banyak memberi pada orang, menahan pemberian orang lain untuk dirinya sekaligus memberi maaf pada orang yang mendhaliminya. Seorang muslimah yang memiliki hak untuk mendiami surga adalah wanita muslimah yang selalu berbakti pada orang tua, memanjangkan tali silahturahmi dengan saudara, menjaga anak yatim, menjaga anaknya supaya menjadi anak sholeh dan sholehah sekaligus menjaga saudaranya dari bahaya lisan dan selalu senantiasa memanjatkan doa untuknya.
  1. Berinfak
Ciri wanita penghuni surga selanjutnya adalah lebih banyak melakukan infak baik dalam keadaan kecil ataupun luas sambil menahan amarah dan juga memaafkan seseorang yang sudah berbuat salah padanya.
  1. Taat Pada Perintah Allah SWT
Surga hanya tercipta untuk hambat yang bertakwa dan ini merupakan tempat yang belum pernah dilihat sebelumnya oleh manusia serta kenikmatan yang tiada bandingnya. Apabila seorang muslimah bertakwa pada Allah dan beriman pada rukun iman dan juga rukun Islam, maka ia akan melakukan apapun yang diperintahkan Allah dan menjauhkan semua yang dibenci Allah. Ini merupakan salah satu ciri dari wanita penghuni surga.
  1. Taat Pada Suami dan Menjaga Kesucian
Wanita penghuni surga merupakan wanita yang bisa taat pada suaminya dan selalu menjaga kesucian diri serta harta suami. Wanita akan selalu menjaga harga diri suami, selalu menyenangkan hati suami dan juga menyejukan pandangan mata suami. Seorang wanita yang akan masuk ke dalam surga adalah wanita yang juga selalu mempercantik dirinya untuk Allah.
“Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadan, menjaga kehormatan dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia di akhirat akan masuk syurga lewat pintu mana pun yang ia suka (mengikut pilihannya). “(Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban
  1. Berkasih Sayang dan Bersedekah
Saat mendapatkan rezeki dari Allah, maka sisihkanlah 2.5 persen untuk berjihad di jalan Allah supaya bisa memberikan berkah dan Allah akan membalas sedekah yang sudah kita berikan dengan harta yang berlipat ganda sekaligus menolak bencana.
Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang kalanganmu) dengan Bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (Hadis Riwayat: Imam Ath-Thabrani)
  1. Bertakwa
Takwa merupakan seseorang yang beramal ketaatan pada Allah atas petunjuk dari Allah sebab mengharap rahmat-Nya dan meninggalkan maksiat karena petunjuk yang diberikan Allah karena sematan takut akan siksa-Nya.
Allah Ta’ala berfirman, “Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” [Al Majmu’ Al Fatawa, 10: 433].
  1. Menjaga Lisan
Wanita juga harus menjaga segala lisannya dari semua perkataan dusta, saksi palsu sekaligus bercerita tentang kejelekan orang lain atau ghibah. Segala apapun yang keluar dari ucapan seorang wanita apabila penuh dusta akan diganjar dengan siksaan api neraka.
  1. Selalu Menepati Janji
Ciri wanita penghuni surga selanjutnya adalah selalu menepati janji yang sudah dibuatnya sekaligus menjaga amanah yang sudah diberikan padanya. Amanah adalah titipan yang harus kita jaga, dan janji adalah bentuk amanah yang harus kita tepati.
  1. Memiliki Akhlak Baik
Wanita penghuni surga juga harus memiliki akhlak yang baik, berucap dan juga memiliki tingkah laku yang baik pada sesama manusia dan juga makhluk Allah yang lain yang juga berada di dunia yang sama.
  1. Al Auud ‘ala Zawjiha
Al Auud ‘ala Zawjiha merupakan wanita yang selalu kembali pada suaminya dan ini merupakan ciri wanita penghuni surga. Banyak wanita yang tidak bisa meminta maaf pada suami meskipun ia tahu jika dirinya bersalah dan tidak jarang juga wanita ingin sang suami yang meminta maaf pada dirinya. Seorang wanita harus mengalahkan ego yang dimiliki apabila bersalah dan segera mendatangi suami untuk meminta maaf supaya layak menghuni surga.

“Sesungguhnya istri-istri penduduk surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Diantara yang didendangkan oleh mereka: ‘Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan’. Dan mereka juga mendendangkan: ‘Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi. (Shahih Al Jami’ Nomor 1557)”
Istri mukminin yang beriman pada Allah dan juga Rasul-Nya akan tetap bisa menjadi pendamping suaminya di syurga serta juga akan mendapat kenikmatan yang serupa dengan penghuni syurga lainnya yang disesuaikan dengan amal selama di dunia.
Demikianlah ulasan kali ini mengenai ciri ciri wanita penghuni surga. Ciri ciri yang sudah disebutkan diatas bukanlah merupakan sebuah batasan, namun ciri wanita ahli surga seluruhnya masuk juga dlaam kerangka taap pada Allah serta Rasul-nya. Allah Shubhana Wa Ta’ala berfirman, “Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir didalamnya.